Tahu Tempe: Jangan Anggap Remeh Nilai Gizi Menu Akhir Bulan Ini!

2018年05月02日

Tahu dan tempe merupakan dua jenis makanan yang tak bisa dipisahkan dari lidah orang Indonesia. Meski bisa dimakan oleh berbagai kalangan, tahu dan tempe sangat identik dengan 'makanan akhir bulan'. Hal ini karena kedua jenis makanan ini tidak dijual dengan harga yang tinggi. Karenanya, semua kalangan bisa memakannya.

Seperti yang sudah banyak orang ketahui pula, kedua makanan ini terbuat dari bahan baku yang sama, yaitu kacang kedelai. Hanya saja proses akhirnya memang berbeda. Dari proses pembuatan yang berbeda ini didapatkan hasil yang berbeda pula. 

Tahu memiliki tekstur yang lebih lembut dan lembut. Tahu juga lebih banyak mengandung mineral yang berasal dari senyawa koagulan. Sedangkan, tempe memiliki tekstur yang lebih padat dan masih terlihat jelas tekstur kedelainya. Tempe juga lebih banyak kandungan vitaminnya yang berasal dari hasil fermentasi. Lantas, apa saja manfaat dari 'makanan akhir bulan' ini?

Sebelum menuju kesana, kita harus paham, bahwa sekitar 50% energi dari kedelai berasal dari lemak. Namun, hanya sekitar 15% yang mengandung lemak jenuh. Kedelai mengandung 40% protein, lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lain. 

Kedelai juga menyediakan kurang lebih 30% serat pangan, lebih rendah dibandingkan jenis kacang-kacangan lainnya. Terdapat kandungan nutrisi tinggi di dalam kedelai, seperti kalsium, fosfor, seng, tembaga, tiamin, kalsium, hingga zat besi. Terdapat pula nutrisi rendah dalam kedelai seperti natrium dan niacin.

Jadi, jangan remehkan nilai gizi dari tahu dan tempe yang berasal dari bahan baku kaya nutrisi ini. Jika seseorang mengkonsumsi tempe dan tahu, maka bisa mendapatkan manfaat, sebagai berikut:

Menjaga ketahanan tubuh dari berbagai penyakit

Tempe dan tahu telah dikenal luas mengandung isoflavon yang sangat tinggi. Isoflavon merupakan sebuah antioksidan yang sangat baik untuk menjaga tubuh dari berbagai macam penyakit yang menyerang kesehatan. Menurut beberapa penelitian, isoflavon juga bisa membantu meringankan gejala menopause.

Menurunkan kadar kolesterol dan lemak jenuh

Mengkonsumsi tempe dan tahu sebagai pengganti asupan protein dari makanan hewani akan membuat kadar kolesterol dan lemak jenuh menurun secara signifikan hingga 10-20 persen. Hal ini tentunya akan menurunkan pula risiko seseorang terserang penyakit jantung koroner.

Menguatkan tulang dan menghindari osteoporosis

Kandungan isoflavon pada tempe kabarnya juga bisa bermanfaat untuk menguatkan tulang. Tak hanya itu, senyawa ini juga bisa mencegah terjadinya osteoporosis.

Mengendalikan tekanan darah

Tempe dan tahu yang berasal dari kedelai sudah jelas memiliki kandungan zat besi, kalsium, dan kalium yang juga tinggi. Penyerapan kalium pada bahan baku pembuat tempe dan tempe ini lebih baik dibandingkan dengan bahan pangan nabati lainnya. Kandungan yang tinggi pada tempe dan tahu inilah yang membuatnya dapat mencegah dan mengendalikan tekanan darah.

Mengendalikan kadar gula darah

Tahu dan tempe mengandung serat larut, di mana pencernaan terhadap makanan akan berlangsung lebih lambat karena terdapat pectin yang berfungsi memperlambat pengosongan lambung dan usus. Keadaan ini sangat menguntungkan bagi para penderita diabetes mellitus. Pencernaan karbohidrat dan penyerapan glukosa yang lambar akan mencegah kenaikan secara drastis glukosa pada darah yang seringkali terjadi sehabis makan.

Tak hanya itu, pectin juga berfungsi merangsang sekresi pada getah empedu, sehingga akan memperbanyak pembentukan emulsi lemak dna kolesterol yang akan dibuang bersama tinja. Karenanya, tempe dna tahu sangat baik untuk dikonsumsi para penderita diabetes mellitus.

Mengatasi risiko jantung

Sebelumnya disebutkan, bahwa isoflavon dapat mencegah seseorang mengalami gejala menopause. Menopause memang merupakan proses alamiah yang dialami perempuan yang terjadi akibat penurunan produksi estrogen. 

Berkurangnya estrogen bisa menyebabkan berbagai masalah, salah satunya adalah risiko penyakit jantung menjadi lebih tinggi. Karenanya, kandungan isoflavon yang terdapat dalam tempe dan tahu juga bisa mengurangi risiko seseorang terserang penyakit jantung koroner.

Penting untuk dipahami, bahwa nilai gizi yang terkandung dalam tempe dan tahu bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung pada jenis, proses pembuatan, dan cara mengolahnya menjadi suatu makanan. Jika memasaknya dengan cara digoreng, tentu saja akan mengurangi nilai gizinya.

© 2018 louvsome.webnode.jp
Powered by Webnode
無料でホームページを作成しよう! このサイトはWebnodeで作成されました。 あなたも無料で自分で作成してみませんか? さあ、はじめよう